Galery Gambar

FOTO GEDUNG

Kamis, 30 Juni 2011

SEMINAR KEFARMASIAN

RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG, Sedikitnya 100 orang apoteker dan asisten apoteker yang telah bekerja di rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan dan apotek mengikuti seminar kefarmasian yang di gelar oleh Diklat RS PKU Muhammadiyah GOmbong, Kebumen Jawa Tengah Indonesia, Rabu (29/6). Seminar dengan tema Peran Tenaga Kefarmasian Menuju Zero Defect untuk Mewujudkan Pelayanan Prima itu berlangsung di Gedung Stikes Muh. GOmbong yang satu komplek dengan RS PKU Muh. Gombong.
Seminar yang di dukung oleh Persatuan Ahli Farmasi Indonesia ( PAFI ) itu tidak hanya diikuti peserta dari Kabupaten Kebumen saja. Sejumlah peserta berasal dari luar daerah seperti Kabupaten Banjarnegara, Wonosobo, Banyumas dan Cilacap. 
Selama seminar berlangsung peserta tampak antusias menyimak paparan yang disampaikan oleh Narasumber. Maklum seminar kefarmasian di daerah seperti di Kabupaten Kebumen termasuk jarang diselenggarakan. Apalagi seminar ini mendapatkan sertifikat seminar dengan angka kredit sebanyak 1 SKP. Yang lebih penting kegiatan ini untuk meningkatkan dan mengutamakan safety dan quality pelayanan di kefarmasian baik di rumahsakit, puskesmas, balai pengobatan dan apotek, Ujar ketua Panitia A. Gozali S.Ag .
Hadir nara sumber yakni Pembina Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI) DKI Jakarta yang juga Ketua Program Pasca Sarjana Universitas Pancasila Jakarta, Drs Hartono HDW Apt.MM. Pria berusia lebih dari 70 tahun ini yang merupakan lulusan ITB dan S2 nya dari UI Jakarta itu bekerja di Brataco Indonesia. Pembicara lain nya adalah Koes Hendrawan Bramasto Psi dari Kalbe Farma Indonesia yang membahas Service Excelent.
Pelayanan Plus
Dalam sambutan pembukaan Direktur RS PKU Muhammadiyah Gombong dr. H. Monte Selvanus L.K yang di wakili oleh dr. Panji Aryandaru, merujuk data di kefarmasian Indonesia masih sering terjadi komplain yang berhubungan dengan pelayanan farmasi. Untuk itu dengan adanya kegiatan ini diharapkan profesionalisme farmasi dapat berkembang dan menuju nol komplain. Sehingga dapat memberikan pelayanan plus di rumah sakit, ujar dr. Panji Aryandaru.
Sementara dalam paparannya Drs. Hartono menyampaikan langkah untuk mengoptimalkan proses pelayanan ialah dengan peningkatan kualitas hasil kerja manusia, peningkatan kualitas hasil produksi, sekaligus nilai/value dari barang yang di produksi. Selain itu memenuhi kebutuhan produksi sesuai dengan target yang telah di tentukan.
Lebih dari itu dengah meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap barang yang diproduksi dan meningkatkan profit perusahaan secara keseluruhan. Kemudian proses pelayanan harus diberikan secara komprehensif dimulai dari yang terkecil. Jika ditingkat paling dasar baik kelanjutannya pasti juga akan baik. Nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari harus di terapkan, demikian ujar Koes Hendrawan Bramasto, PSi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar