Galery Gambar

FOTO GEDUNG

Selasa, 14 Desember 2010

IKUT BERPERAN DI UKS

RS PKU Muhammadiyah Gombong yang ingin selalu berinovatif dalam perannya kepada masyarakat dan lingkungannya serta kepada pendidikan anak baik di tingkat Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar, saat ini berperan serta dalam pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Peran serta aktif itu adalah memberikan bimbingan /pembinaan SDM dokter kecilnya dan memberikan bantuan berupa alat-alat keperluan UKS seperti : kotak obat ( kapas, Alkohol, betadine, plester, remason, minyak kayu putih, perban ) termometer, timbangan berat badan, WWZ,  pengukur tinggi badan, bidai /spalk.
Dengan SD Jatinegoro 2 Sempor Kabupaten Kebumen Propinsi Jawa Tengah, RS PKU Muhammadiyah Gombong bermitra dan di harapkan dengan adanya ini dapat membantu pemberdayaan kesehatan melalui siswa-siswi di tinkat sekolah dasar.
Bimbingan/pembinaan untuk dokter kecil meliputi, cara menggunakan bidai/spalk, pertolongan pertama mengatasi sakit panas, pertolongan pertama mengatasi sakit kepala, pertolongan pertama mengatasi luka baik luka kecil dan luka bilamana terdapat perdarahan, pertolongan pertama mengatasi diare, pertolongan pertama mengatas sakit perut/kejang perut, dan lain sebagainya. Dan tidak kalah pentingnya adalah bimbingan untuk Berprilaku Hidup Sehat









Rabu, 08 Desember 2010

PENDERITA KATARAK IKUTI OPERASI MASSAL GRATIS

RS PKU Muhammadiyah Gombong, Sebanyak 75 penderita katarak mendapatkan oparasi gratis di Intalasi Bedah Sentral, RS PKU Muh. Gombong, Kebumen Jawa Tengah Indonesia pada minggu 05 Desember 2010. Operasi ini di gelar atas kerjasama dengan Persatuan Dokter Ahli Mata Indonesia ( PERDAMI ) Yogyakarta.
Operasi mata yang dipimpin langsung oleh Ketua PERDAMI Yogyakarta, Prof. dr. H. SUhardjo, Sp.M.SU ini melibatkan para dokter spesialis mata dari PERDAMI Yogyakarta. Dari 221 pendaftar setelah di screening hanya 75 pasien yang bisa mengikuti operasi. Sebagian karena gangguan mata tidak di akibatkan katarak dan sebagian lagi yang di derita adalah katarak yang belum matur.
Direktur RS PKU Muhammadiyah Gombong, dr. H. Monte Selvanus Luigi Kusuma mengatakan, operasi katarak gratis tersebut merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat, khususnya kaum dhu'afa sesuai visi dan misi rumah sakit. Operasi katarak massal gratis ini sudah berlangsung 12 kali.

Darso (65), warga rt.1 rw. 5 Desa Karang Duwur Ayah yang mengikuti operasi katarak gratis ini merasa senang bisa di operasi secara gratis dan mungkin bila tidak ada operasi gratis tidak bisa melaksanakannya berhubung dengan masalah biaya. 
Pada kesempatan itu Prof Suhardjo menjelaskan, penderita katarak terus meningkat setiap tahunnya, yakni dengan ratio 1/1000 jumlah penduduk. Angka kebutaan di Asia Tenggara juga paling tinggi di dunia yakni berkisar 1.5 %.
Sayangnya peningkatan jumlah penderita katarak tidak di ikuti oleh ketersediaan peralatan medis yang mencukupi dan jumlah dokter mata yang kurang. Untuk rumah sakit swasta di harapkan bisa membantu dan mengambil peran dalam mengatasi kebutaan ini.
Salah satunya dengan adanya operasi katarak massal gratis ini.
Adapun tingginya angka kebutaan akibat katarak di picu juga karena tingginya biaya operasi yang mencapai 3 juta untuk satu mata.
Di Kabupaten Kebumen misalnya dengan jumlah penderta katarak yang tiap tahun bertambah 1.000 orang sedangkan yang di operasi tidak sampai angka 500 orang, kata guru besar UGM yang berpraktek di RS PKU Muhammadiyah Gombong.
KEpala bidang Layanan Kesehatan Masyarakat (Yankes) pada Dinas Kesehatan Kebumen, dr. H. Rini Suprapto, M.Kes. yang mewakili Kadinas Kesehatan dr. H. A. Dwi Budi Satrio M.Kes. dalam membuka acara Operasi Katarak Massal Gratis ini, dan memberikan apresiasi kepada RS PKU Muhammadiyah Gombong.
Selain itu dia juga berharap RS PKU Muhammadiyah Gombong bisa mewujudkan kerjasama lain seperti Operasi Hydrocephalus. Dinas kesehatan kebumen akan mendatangkan dokter spesialis bedah syaraf untuk menindaklanjuti kerjasama ini karena Instalasi Bedah Sentral RS PKU Muh. Gombong sudah memadai.
Dengan begitu masyarakat Kebumen bisa terlayani bilamana ada yang mengalami Hydrocephalus. Sebab selama ini penanganan pasien penderita tersebut masih harus di rujuk ke Purwokerto atau ke Yogyakarta.


Ketua Panitia dr. Dedi Prasetiya menambahkan bahwa operasi katarak gratis ini akan terus berlangsung setiap tahun sekali.