Galery Gambar

FOTO GEDUNG

Senin, 05 Desember 2011

Operasi Katarak Gratis

Penyakit katarak merupakan salah satu penyebab utama kebutaan pada mata selain glaucoma, kerusakan retina akibat akibat komplikasi diabetes mellitus, maupun trauma kecelakaan. Kebutaan akibat katarak mencapai 0,76 % dari seluruh penyebab kebutaan lainnya.
Ketua Persatuan Dokter Ahli Mata Seluruh Indonesia (Perdami) Yogyakarta Prof Dr H Suhardjo SpM SU mengatakan, kebutaan akibat katarak cenderung meningkat seiring semakin banyaknya warga lanjut usia. Sepuluh tahun lalu angkanya masih sekitar 0,6 % sedangkan saat ini mencapai 0,76 %. Makanan yang tidak sehat, mata kurang perlindungan dari sinar matahari, dan terlambat diobati menjadi penyebab penyakit katarak.
"Yang jelas operasi katarak oleh dokter mata masih belum sebanding dengan banyaknya kasus katarak yang terus meningkat," ujar Prof Suhardjo kepada Suara Merdeka di sela-sela memimpin operasi katarak massal di Instalasi Bedah Sentral (IBS) Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong, Minggu (4/12).  
Prof Suhardjo menambahkan, setiap dokter mata ditargetkan melakukan operasi katarak 500 kali dalam satu tahun. Namun target tersebut sebagian besar tidak tercapai karena berbagai faktor. Salah satunya, pasien dari masyarakat kurang mampu tidak kuat membiayai operasi yang mencapai sekitar Rp 3 juta. "Selain itu, masyarakat juga banyak yang tidak mengetahui bahwa operasi katarak juga masuk dalam layanan Jamkesmas," kata Prof Suhardjo.
Untuk itulah Perdami Yogyakarta terus menggandeng pihak donatur untuk menggelar operasi katarak bagi warga yang kurang mampu. Dalam tahun 2011 ini pihaknya telah melakukan operasi kepada sekitar 800 pasien katarak. Paling tidak dalam sebulan pihaknya menggelar operasi katarak massal dua kali. Dengan upaya itu, dia berharap angka kebutaan akibat katarak dapat terus ditekan. "Operasi massal digelar di Kebumen salah satunya karena kabupaten ini termasuk daerah yang menjadi kantong penderita katarak," imbuhnya seraya menyebutkan dalam operasi di RS PKU Gombong pihaknya melibatkan 15 dokter spesialis mata.
Ketua Panitia Operasi Katarak Gratis dr Hj Nur Hidayani menambahkan, dari lebih 250 pasien yang mendaftar sebanyak 80 pasien yang bisa dioperasi. Dari hasil screening yang dilakukan, sebagian pendaftar diketahui tidak menderita katarak. Namun ada pula penderita katarak yang mengalami hipertensi sehingga beresiko tinggi jika dioperasi.
"Untuk penderita katarak yang belum dioperasi akan diikutkan pada operasi tahun berikutnya," ujarnya didampingi Humas PKU Gombong Supriyadi AMk. Selain bagian program Corporate Social Responsibility (CSR) PKU Gombong, kegiatan operasi katarak gratis itu, juga dalam rangkaian kegiatan kegiatan peringatan milad Muhammadiyah ke-102 tahun.








Minggu, 04 Desember 2011

233 Penderita Katarak Ikuti Screening Untuk Operasi Katarak Gratis Di RS PKU Muhammadiyah Gombong

Guna mengurangi jumlah penderita penyakit katarak, Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong akan menggelar operasi mata katarak massal gratis, Minggu (4/12). Kegiatan tersebut terlaksana atas kerjasama dengan Persatuan Dokter Ahli Mata Seluruh Indonesia (Perdami) Yogyakarta.
Sebanyak 233 pasien telah mendaftar pada operasi yang digelar periodik itu. Mereka berasal dari sejumlah daerah seeprti Kebumen, Purworejo, Banjarnegara, Cilacap dan Banyumas. Bahkan ada pula pasien asal Surakarta yang mendaftar untuk mengikuti operasi tersebut. Pasien termuda berusia 12 tahun dan yang tertua berusia 70 tahun.
Direktur Rumah Sakit PKU Gombong dr MS Luigi Kusuma mengatakan, operasi katarak tersebut sekaligus dalam rangkaian kegiatan peringatan Milad Muhammadiyah ke-102 tahun.
Nantinya, para pasien akan dioperasi di Instalasi Bedah Sentral RS PKU Gombong. Adapun operasi akan dilakukan oleh 17 dokter spesialis mata dari Perdami Yogyakarta, dengan dipimpin oleh Ketua Perdami Yogyakarta Prof Dr H Suhardjo SU Sp M
"Besok pasien yang mendaftar akan mengikuti screening untuk mengetahui apakah yang penyakit diderita merupakan katarak atau bukan. Jika katarak, dipastikan apakah sudah bisa dioperasi atau belum," ujar dr Luigi Kusuma kepada Suara Merdeka, Jumat (2/12).
Dokter Luigi Kusuma menambahkan, kegiatan itu sekaligus mendukung program pemerintah untuk terus menurunkan angka kebutaan di Indoensia. Pasalnya penyakit katarakter setiap tahun meningkat jumlahnya. Melalui operasi katarak ini diharapkan penderita katarak yang kurang mampu bisa sembuh setelah dilakukan operasi.








Minggu, 13 November 2011

30 Pasien Bibir Sumbing Dioperasi Gratis











Operasi Bibir Sumbing Gratis kembali di gelar di RS PKU MUhammadiyah Gombong Sabtu 12 November 2011. Ini adalah kali kedua di gelarnya kegiatan ini yang bekerjasama dengan Jalinan Kasih RCTI. Pertama kegiatan ini yang dengan program Senyum Indonesia Jalinan Kasih RCTI pada akhir tahun 2009 lalu dengan pasien yang di operasi 107 orang yang berasal dari bergai wilayah baik dari Kab. Kebumen maupun Luar Kab Kebumen. Pada operasi gratis bibir sumbing  yang ke dua kalinya berhasil di operasi 30 orang anak baik yang menderita Labiophlasty maupun Palatophlasty.


Sebelum kegiatan ini woro-woro telah di siarkan ke masyarakat baik melalui radio maupun pemasangan spanduk di beberapa lokasi baik di Kabupaten Kebumen maupun luar Kab. Kebumen dan hasilnya adalah sebanyak 30 orang pasien yang mendaftar dengan usia antara 4 bl sampai dengan 6 tahun, ada juga yang berusia 47 
Sebelum kegiatan ini telah woro-woro kan dan  di siarkan ke masyarakat baik melalui radio maupun pemasangan spanduk di beberapa lokasi baik di Kabupaten Kebumen maupun luar Kab. Kebumen dan hasilnya adalah sebanyak 30 orang pasien yang mendaftar dengan usia antara 4 bl sampai dengan 6 tahun dan setelah di sreening oleh TEam Medis dari RS PKU Gombong ke 30 pasien yang mendaftar tersebut semua masuk daftar operasi.
Tiga orang dokter bedah plastik dari Jalinan Kasih RCTI yang di pimpin oleh dr. Muhammad Rizqy Setyarto, Sp.BP bersama Team Medis dari RS PKU Muhammadiyah Gombong melaksanakan tugasnya dalam kegiatan sosial ini, bertempat di Instalasi Bedah Sentral PKU Gombong operasi bibir sumbing ini di lakukan.





dr. HM S Luigi Kusuma dalam keterangannya mengucapkan terima kasih kepada jalinan kasih RCTI program senyum indonesia yang telah mempercayakan kegiatan sosial ini dengan RS PKU Gombong dan berharap bisa meningkatkan kegiatan sosial tidak hanya bibir sumbing saja tetapi juga kegiatan sosial lainnya yang membantu mengatasi masalah kesehatan masyarakat kurang mampu.

Di Jemput
Dalam kesempatan itu petugas RS PKU Gombong dr. Hj Nur Hidayani, Perawat Yuli Susilowati S.Kep Ners dan Bambang Wijanarko dari Jalinan Kasih RCTI pagi sebelum pelaksanaan operasi secara simbolis menjemput pasien Tegar Pamungkas 2 th di rumahnya yang beralamat di Dukuh Kedompon RT 3 RW 1 Banjarsari Kecamatan Gombong untuk menjalani operasi bibir sumbing gratis
Suyatno 46 th dan Nur Rokhmah 42 Th orang tua Tegar menyatakan bahwa mohon kepada PKU Gombong dan Jalinan Kasih RCTI agar tidak menghentikan kegiatan sosial gratis seperti ini karena masih banyak anak-anak yang seperti anak saya yang membutuhkan pertolongan karena saya dan mereka tidak mampu mengoperasikan anaknya karena tidak punya biaya dan saya berharap semoga anak saya bisa sembuh seperti anak-anak normal yang lainnya supaya kalo besar tidak minder dan tidak menjadi ejekan bagi teman-temannya. Suyatno adalah seorang buruh tani biasa yang tidak mempunyai sawah sendiri dan Nur Rohkmah bekerja membantu suaminya dengan berjualan warung kecil-kecilan dengan penghasilan yang pas-pasan.
Peserta bibir sumbing lainnya adalah berasal dari berbagai wilayah baik dari Kabupaten Kebumen maupun Luar Kabupaten Kebumen seperti dari Banyumas, Cilacap dan Banjarnegara.

Senin, 07 November 2011

Idhul Adha 1432 H, Qurban Di RS PKU Muhammadiyah Gombong

Allahu Akbar 3x wa Lillahi al-Hamdu, jama’ah rahimakumullah..!
Di pagi hari yang dimuliakan dan disaksikan oleh Allah dan para malaikat-Nya ini, kita seluruh umat Islam bergembira dan bersyukur serta melantunkan takbir, tahmid dan tahlil bersama-sama dengan para jamaah haji tamu-tamu Allah (dhuyufu ar-Rahman) di tanah suci.
Kita semua bersama mereka mengharap ridho dan karunia Allah agar dapat meneladani Khalilullah, Nabi Ibrahim ‘alayhissalam beserta keluarganya, yang telah membuktikan kesungguhan hati (mujahadah) bahwa mentaati dan mencintai Allah ta’ala dan semua perintah-Nya adalah diatas segala-galanya yang bersifat duniawi dan berujung kefanaan.
Nabi Ibrahim, Bunda Hajar dan putranya Nabiyullah Ismail ‘alayhim assalam telah membuktikan itu semua sehingga keteladanan mereka itu diabadikan Allah ta’ala di dua tempat dalam kitab suci Al-Qur’an

Hari Raya Idhul Adha di RS PKU Muhammadiyah Gombong di mulai dengan Sholat Idhul Adha yang bertempat di Masjid Asy-Syifa komplek RS PKU-STIKES Muhammadiyah Gombong yang jatuh pada hari Ahad kemarin 6/11. Sebagai imam adalah Bpk Kharisun dan Khotib adalah Bpk Abdullah Affandi. Kemudian senin 7/11 di lanjutkan dengan penyembelihan hewan Qurban sapi.








Kurban sebanyak tujuh ekor sapi itu merupakan hewan qurban dari RS PKU GOmbong dan Pegawai RS PKU Gombong yang pelaksanaan qurban nya di barengkan dengan rumah sakit. Manajer Bina Rohani Islam yang juga sebagai Pengawas pelaksanaan Qurban tersebut menjelaskan bahwa di lingkungan rumah sakit di tawarkan kepada seluruh pegawai yang akan melaksanakan rukun Iman yang ke ... tersebut yang sekalian di kelola oleh PKU Gombong. Dan sudah kebiasaan pegawai rumah sakit setiap tahun kalao melaksanakan Qurban selalu untuk di kelola dengan rumah sakit, dan setiap tahunnya selalu bertambah qurban yang di sembelih.
Direktur RS PKU Gombong dalam kesempatan nya menyerahkan secara simbolis hewan qurban yang akan di sembelih kepada Abdulah Affandi mengatakan sudah kewajiban umat muslim yang sudah mampu untuk qurban harus malaksanakannya dan kami melalui bina rohani Islam PKU Gombong selalu menghimbau kepada seluruh pegawai agar melaksanakan qurban bagi yang sudah mampu.
Hewan qurban yang di sembelih di PKU GOmbong di bagikan kepada pedagang asongan dan abang becak sekitar rumah sakit, masyarakat desa sekitar rumah sakit, ranting-ranting Muhammadiyah seluruh gombong, panti asuhan putra dan putri di gombong, pasien rawat inap yang lagi mondok di rumah sakit dan juga pegawai rumah sakit sendiri.








Tidak kurang dari 1800 bungkus di bagikan kepada mereka, pendistribusian daging tersebut ada yang mendapatkan kupon ada juga yang di antar ke tujuan seperti panti asuhan putra dan putri serta ranting-ranting muhammadiyah se gombong yang sebelumnya mereka di beritahu akan mendapatkan jatah daging qurban.